Rabu, 21 Januari 2015

4.4 Metode Pengendalian dan Persediaan

Ada 2 jenis metode pengendalian persediaan
a. Metode Pengendalian Tradisional
Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut:
kuantitas pesanan ekonomis [EOQ]). Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan dan kekurangan persediaan
b. Metode Pengendalian Altenatif
a. MRP (material requirement planning)
¶ Pendekatan ini bertujuan mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan cara menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan kebutuhan.
b. JIT (just in time)
¶ Sistem JIT berusaha untuk meminimalkan, jika bukan menghilangkan, baik biaya penggudangan maupun kekurangan persediaan.
sumber http://mudahbelajargrammar.blogspot.com/2012/11/pengertian-siklus-pengeluaran.html

4.3 Dokumen di siklus Pengeluaran

Dokumen yang digunakan di siklus pengeluaran
1. Permintaan Barang (Material requisition atau Purchase requisition)
Dokumen awal dalam siklus pengeluaran yang mengotorisasi penempatan pesanan barang atau jasa.
2. Penawaran Barang (Qutation)
Dokumen yang digunakan dalam prosedur persaingan tawar-menawar, menunjukkan barang dan jasa yang dibutuhkan dan harga pesaingnya, syarat, dan lain sebagainya.
3. Pemesanan Barang (Purchase Order)
Dokumen ini mencantumkan dekripsi, kualitas dan kuantitas atau informasi lain atas barang atau jasa yang hendak dibeli.
4. Bukti Penerimaan Barang (Delivery Receipt)
Dokumen yang menunjukkan tanggal barang diterima, nomor purchase order, kode dan nama barang, banyaknya barang yang diterima dan identitas
5. Faktur Penjualan (Invoice)
Dokumen yang menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang yang dijual, harga termasuk ongkos angkut, asuransi, syarat pembayaran, dan data lain yang relevan.

4.2 Fungsi dari siklus Pengeluaran

Fungsi dari Siklus Pengeluaran itu sendiri terdiri dari :
1. Mengetahui kebutuhan akan barang tersebut
2. Menempatkan Pesanan, Menerima dan menyimpan barang
3. Memastikan validitas kewajiban pembayaran
4. Menyiapkan pengeluaran kas
5. Mengelola utang usaha
6. Memposkan transaksi ke dalam buku besar umum
7. Menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan
SUMBER :
http://mudahbelajargrammar.blogspot.com/2012/11/pengertian-siklus-pengeluaran.html

4.1 Penjelasan siklus Pengeluaran

Pengertian Siklus Pengeluaran
Siklus Pengeluaran adalah aktivitas bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan data yang terkait dengan pembelian dan pembayaran barang dan jasa.
Tujuan utama dari siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran kas dengan para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus yang terkandung didalamnya meliputi :
1. Memastikan bahwa seluruh barang dan jasa dipesan sesuai keperluan
2. Menerima seluruh barang yang dipesan dan menverifikasi bahwa barang tersebut adalah valid dan benar
3. Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan
4. Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah valid dan benar
5. Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat
6. Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok yang tepat di dalam buku besar utang usaha
7. Memastikan bahwa seluruh pengeluara kas berhubungan dengan pengealuran yang sudah diotorisasi
8. Menyiapakn seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan yang berhubungan dengan barang atau jasa yang diperoleh

3.4 gambar flowchart Siklus pendapatan

Berikut merupakan Flowchart Pendapatan dari Penjualan Tunai :
Flowchart Penerimaan kas dr Penj. Tunai
Berikut merupakan Prosedur Pendapatan dari Piutang Usaha :
Kasir mengirimkan faktur ke Bagian Piutang. Bagian Piutang melakukan pengecekan jatuh tempo piutang berdasarkan faktur yang sudah diterimanya.
Apabila jatuh tempo sudah dicek, maka Bagian piutang mencatat waktu jatuh tempo tersebut pada Schedule Umur Piutang (SUP).
Berdasarkan SUP tersebut, Bagian Piutang membuat Surat Tagihan Piutang (STP) dan STP dikirimkan ke Pelanggan.
Pelanggan menerima STP, dan melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo. Pembayaran dikirimkan ke Bagian Piutang.
Bagian Piutang menerima pembayaran dari pelanggan dan membuat faktur lunas rangkap 2. Lembar 1 dikimkan ke Pelanggan. Lembar 2 disimpan sebagai arsip.
Bagian Piutang membuat Laporan Penerimaan Kas dari Piutang rangkap 2. Lembar 1 dikirimkan ke Bagian Keuangan. Lembar 2 disimpan sebagai arsip.
Berikut merupakan Flowchart Pendapatan dari Piutang Usaha :
Flowchart Penerimaan Kas dari Piutang

3.3 Dokumen yang digunakan dan fungsinya

Dokumen yang diperlukan sebagai masukan siklus pendapatan sebagian berasal dari pembeli.
• Dokumen dimaksud meliputi: sales order, shipping order, credit/debt memo, invoice bill of lading, shipping report, dll.
• Catatan akuntansi: Kartu piutang, Jurnal penjualan, buku besar penjualan dan piutang
• Laporan-laporan: Laporan penjualan (total, per daerah pemasaran, perjenis produk, per salesman), surat pernyataan piutang, laporan piutang perpelanggan, laporan pelanggan, daftar analisis umur piutang, dll.
Dokumen
• Perusahaan yang masih menyelenggarakan sistemnya secara manual, dokumen sumbernya adalah:
– Formulir pesanan penjualan (sales order). Formulir pesanan penjualan juga dapat dijadikan dokumen pengiriman, karena memang dapat dipakai sebagai otorisasi untuk mengirim barang. Bahkan menjadi dokumen penagihan.
– Formulir permintaan barang (sales order). dibuat oleh bagian penjualan, meminta bagian gudang untuk mengeluarkaan barang.
– Daftar pengiriman barang (packing list). Dokumen ini menyertai barang yang dikirim.
– Dokuemen pengangkutan (bill of lading).Dokumen ini merupakan bukti pengiriman barang melalui pihak ketiga (biro pengangkutan barang)
– Pemberitahuan pengiriman barang. Untuk memberi layanan yang baik, perusahaan seringkali memberitahu pembelian barang telah dikirim.
– Faktur penjualan (invoice),merupakan dokumen yang sangat penting dalam siklus pendapatan, karena berisi sejumlah uang yang akan diterima.
– Bukti pembayaran. adalah dokumen yang digunakan oleh pembeli
– Slip deposit (bukti setor), merupakan bukti penyetoran uang ke bank.
– Formulir pesanan susulan (Back order). Formulir ini dibuat bila barang yang dipesan oleh pembeli tidak semuanya bisa dipenuhi oleh perusahaan.
– Cash Register yang dihasilkan oleh mesin register digunakan sebagai bukti penjualan kas.
– Memo Kredit, diperlukan untuk menerima kembali barang dagangan yang dikembalikan sesuai kesepakatan.
– Memo debet, diperlukan jika terjadi kelebihan barang yang dikirim, disepakati untuk dibayar.

3.2 Bagian yang Terkait dan Tugasnya

CONTOH BAGIAN YANG TERKAIT DAN TUGASNYA PADA SIKLUS PENDAPATAN pada Perusahaan Direct Selling secara Umum
Kebanyakan perusahaan Direct selling tidak memiliki struktur kepegawaian yang begitu mendetail seperti perusahaan-perusahaan kredit pada umumnya, melalui pertimbangan hasil proses perkembangannya secara tidak langsung terus meminimalkan fungsi jabatan, begitupun dalam hal penggunaan dokumen pun tidak terlalu banyak. Berikut bagian-bagian yang terlibat dalam siklus penjualan dan pendapatan pada perusahaan direct sellling.
1. Bagian Penjualan
Mempunyai tugas menjual dan bertanggung jawab terhadap pendapatan awal kepada target perusahaan, dengan teknis display maupun demo produk selanjutnya tanpa ada analisa kelayakan dan persetujuan kredit secara khusus, bagian marketing bisa langsung memberikan dan melakukan transaksi jual beli, mengisi dokumen penjualan atau disebut SO (surat order) sekaligus mempunyai fungsi bukti pengiriman barang. bagian penjualan pada jenis perusahaan ini pun mempunyai tugas mengirimkan barang langsung kepada pelanggan. artinya pada perusahaan ini tidak ada bagian kredit dan bagian pengiriman
2. Bagian Piutang dan Buku Besar
Setelah terjadi transaksi oleh bagian penjualan data SO laporannya akan dicata sebagai data piutang konsumen oleh Bagian Piutang dan akan dicatat dalam buku besar, yang selanjutnya akan direkap dan menjadi laporan, salah satunya menjadi laporan kwitansi dan jadwal penagihan.
3. Bagian Penagihan
Konsep penagihan pada perusahaan ini memakai cara penagihan langsung kepada konsumen, tidak melalui kebijakan penagihan seperti pada umumnya perusahaan kredit. bagian penagihan Mempunyai tugas dan fungsi sebagai pengaman aset perusahaan.
4. Bagian Gudang
Bagian gudang pada jenis perusahaan ini mempunyai tugas dan tanggung jawab hanya mengamankan data atau stok opname saja, melalui persetujuan langsung kepada Top manajemen pada setiap melakukan pengeluaran dan penerimaan barang kepada dan dari bagian penjualan atau dari bagian lainnya.
Tinjauan diatas diambil melalui analisa pada perusahaan yang masih menggunakan sistem manual. Berikut akan diulas beberapa pendukung tambahan melalui dokumen dan istilahnya pada perusahaan yang sudah menggunakan sistem komputerisasi.
Pada perusahaan yang sudah menggunakan sisitem komputerisasi juga masih menggunakan dokumen-dokumen manual yang seperti yang digunakan pada perusahaan secara manual, akan tetapi pada penyelesaian pembuatan laporan pada bagian piutang dan buku besar melakukan penginputan datanya menggunakan komputer dengan menggunakan kode-kode khusus secara otomatis yang disebut database.
database yang dimaksud meliputi:
a. File induk Pelanggan (nama, alamat, nomor telpon dsb.)
b. File Induk Piutang (data piutang konsumen, total piutang perusahaan)
c. File Induk Persediaan barang (kode barang, harga satuan, lokasi penyediaan/gudang, Stok awal, stok akhir)
semua input diatas akan menjadi pelaporan-pelaporan secara komputerisasi salah satunya akan menjadi laporan penagihan dan kwitansi tagihan.

3.1 Definisi Siklus

Pengertian Siklus
Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut.Siklus Pendapatan merupakan prosedur pendapatan dkimulai dari bagian penjualanotorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai denganpenerimaan kas.